tag:blogger.com,1999:blog-22302132018145424922024-03-12T20:52:49.936-07:00BPM FIB UGMBPM FIB UGMhttp://www.blogger.com/profile/15411370682839467591noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-2230213201814542492.post-18726148961910004742011-10-22T21:40:00.000-07:002011-10-22T21:40:25.626-07:00OPINI: Memaknai Kembali Arti Mahasiswa<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 125%; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;"><span lang="id" style="line-height: 125%;">oleh: Abdul Aziz (Sastra Asia Barat ‘07)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">Kebanggaan dan semangat yang meluap pasti akan kita rasakan ketika membaca puisi karya Taufiq Ismail ini, bahkan puisi ini dijadian pembuka pada pidato pengukuhan guru besar Amien Rais. </span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">Semangat melawan ketidakadilan selama bertahun-tahun telah mencapai titik klimaksnya</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">.</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">Kini kereta reformasi telah berjalan</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;"> selama</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;"> 13 tahun</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">. </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">Namun, sebuah </span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">pertanyaan terus tergiang</span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;"> di telinga kita. A</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">pa yang telah dicapai bangsa kita? Tiga belas tahun Indonesia belum juga mendapatkan predikat adil dan sejahtera. Apa sebab Indonesia masih jauh dari dua kata tersebut? Antonio Syafi’i </span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">dalam</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-style: italic; line-height: 150%;"> Super Leader Super Manager</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;"> menyebutkan bahwa faktor terbesar Indonesia masih terpuruk adalah karena Indonesia mengalami krisis keteladanan terhadap pemimpin. </span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">Sebuah ironi jika kita membandingkan pemimpin sekarang dengan pemimpin yang hidup pada zaman kemerdekaan. Pemimpin-pemimpin zaman kemerdekaan memiliki karisma yang tak diragukan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">Tetapi a</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">pa yang terjadi kini? Masa transisi yang diharapkan membawa perubahan dengan tampilnya tokoh pembaharu, senyatanya justru memunculkan orang-orang lama sisa orde baru. </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">B</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">agaimana nasib anak muda </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">di</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;"> negeri ini</span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">?</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;"> Ada kata bijak yang mengatakan “</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-style: italic; line-height: 150%;">Jika kamu ingin melihat keadaan suatu bangsa lihatlah para pemudannya. Jika pemudanya baik maka negara itu akan baik, begitu pula sebaliknya</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;">Sekarang kita lihat pada dunia kampus, dunia mahasiswa,</span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;"> di mana mayoritasnya merupakan pemuda.</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 150%;"> Menjadi mahasiswa merupakan sebuah “anugerah” dan juga “musibah”. Menjadi “anugerah” karena tidak setiap pemuda beruntung mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi. Data menunjukkan bahwa mahasiwa di Indoensia<span> </span>tidak menjacapai 5% dari 240 juta jumlah penduduk Indonesia. Karena itu diharapkan jumlah mahasiswa yang sedikit tersebut mampu menjadi kunci jawaban bagi persoalan bangsa. Hal inilah mungkin yang menjadi “musibah” bagi mahasiwa karena, dengan demikian, mereka adalah milik negara dan tidak bisa lepas dari tangung jawab sosial.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div>BPM FIB UGMhttp://www.blogger.com/profile/15411370682839467591noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2230213201814542492.post-16340516291576318572011-10-22T21:38:00.000-07:002011-10-22T21:40:53.287-07:00Tokoh: Pramoedya Ananta Toer<blockquote><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 14.0pt; mso-pagination: none;"><a href="http://donen.files.wordpress.com/2009/04/pramoedya-ananta-toer-copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="200" src="http://donen.files.wordpress.com/2009/04/pramoedya-ananta-toer-copy.jpg" width="145" /></a><span lang="en-US" style="font-family: Georgia; font-size: 9.1999pt; font-style: italic;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span lang="en-US" style="font-family: Georgia; font-size: 9.1999pt; font-style: italic;">“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”</span></div></div><div class="MsoNormal"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></blockquote><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: newspaper; text-justify: newspaper; text-kashida-space: 50%; text-kashida-space: 50%;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">Lahir dengan nama asli Pramoedya Ananta Mastoer di Blo pada 6 Februari 1925. Ia merupakan salah satu pengarang yang produktif di Sejarah Sastra Indonesia, tercatat ia telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan sudah diterjemahkan lebih dari 41 bahasa.</span><span lang="en-US" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: newspaper; text-justify: newspaper; text-kashida-space: 50%; text-kashida-space: 50%;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">Pram merupakan anak pertama dengan ayah seorang guru dan ibu berjualan nasi.</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"> </span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">Ketika kecil beliau akrab dipanggil dengan nama Pram. Pram masuk sekolah kejuruan radio di Surabaya dan selanjutnya bekerja menjadi juru ketik surat kabar Jepang di Jakarta ketika zaman pendudukan Jepang di Indonesia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: newspaper; text-justify: newspaper; text-kashida-space: 50%; text-kashida-space: 50%;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">Selama zaman perang kemerdekaan, ia ikut masuk kelompok militer di Jawa dan sering ditempatkan di Jakarta. </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">Selama berkarir di bidang militer, P</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">ram rajin menulis cerita pendek dan buku</span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">, terutama </span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">ketika dipenjara </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">B</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">elanda di </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">J</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">akarta</span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">,</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"> tahun 1948-194</span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"><span dir="ltr"></span>9</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">.</span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: newspaper; text-justify: newspaper; text-kashida-space: 50%; text-kashida-space: 50%;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">Pada tahun 1950-an, Pram tinggal di Belanda dalam rangka program pertukaran pelajar</span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">. Sekembalinya </span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">ke </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">I</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">ndonesia</span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">,</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"> Pram menjadi anggota </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">L</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">ekra, salah satu organisasi sayap kiri di Indonesia. Ketika itu, gaya penulisannya mulai berubah</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-justify: newspaper; text-justify: newspaper; text-kashida-space: 50%; text-kashida-space: 50%;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">Selama kurun waktu tadi, Pram mulai mempelajari penyiksaan terhadap Tionghoa Indonesia dan setelah itu</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"> ia juga</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"> mulai berteman dengan para penulis di Tiongkok.</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-justify: newspaper; text-justify: newspaper; text-kashida-space: 50%; text-kashida-space: 50%;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">Pada tahun 1960-an Pram ditahan oleh</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"> rezim</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"> Soeharto kareana pandangan pro-komunis Tiongkok-n</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">ya</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">. Bukunya dilarang dan ia ditahan tanpa proses pengadilan di Pulau Nusakambangan, hingga akhirnya dibuang ke pulau Buru. </span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">Selama masa tahanan</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">, </span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">ia</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"> tetap berkarya.</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: newspaper; text-justify: newspaper; text-kashida-space: 50%; text-kashida-space: 50%;"><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">Pram meninggal di Jakarta pada</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"> 30 April 2006. Semasa hidupnya </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">ia</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"> me</span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">mperoleh</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"> banyak penghargaan. Hingga kini pun namanya masih terus bergema bersama karya-karyanya. </span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; font-weight: bold;">(FNR)</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-justify: newspaper; text-justify: newspaper; text-kashida-space: 50%; text-kashida-space: 50%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-justify: newspaper; text-justify: newspaper; text-kashida-space: 50%; text-kashida-space: 50%;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">Referensi: </span><span lang="en-US" style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;">jv.wikipedia.org</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 14.0pt; mso-pagination: none;"><div style="text-align: justify;"><span lang="en-US" style="font-family: Georgia; font-size: 9.1999pt; font-style: italic;">“Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.”</span><span lang="en-US" style="font-family: Georgia; font-size: 9.1999pt; font-style: italic;"> </span><span lang="en-US" style="font-family: Georgia; font-size: 9.1999pt; font-style: italic;"><o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 14.0pt; mso-pagination: none;"><div style="text-align: justify;"><span lang="en-US" style="font-family: Georgia; font-size: 9.1999pt; font-style: italic;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 14.0pt; mso-pagination: none;"><span lang="en-US" style="font-family: Georgia; font-size: 9.1999pt; font-style: italic;"></span></div><div class="MsoBodyText"><div style="text-align: justify;"><span lang="id">Penghargaan yang diterima<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoBodyText"><br />
<div style="text-align: justify;"><span lang="en-US"> </span><span lang="id" style="font-style: italic;">Freedom to Write Award</span><span lang="id">,1988</span></div><span lang="id"><div style="text-align: justify;"><span lang="id">* </span><span lang="id" style="font-style: italic;">Wertheim Award</span><span lang="id">, 1995</span></div></span><span lang="id"><div style="text-align: justify;"><span lang="id">* </span><span lang="id" style="font-style: italic;">Ramon Magsaysay Award</span><span lang="id">, 1995</span></div></span><span lang="id"><div style="text-align: justify;"><span lang="id">* </span><span lang="id" style="font-style: italic;">UNESCO Madanjeet Singh Prize</span><span lang="id">, 1996</span></div></span><span lang="id"><div style="text-align: justify;"><span lang="id">* </span><span lang="id" style="font-style: italic;">Doctor of Humane Letters</span><span lang="id">, 1999</span></div></span><span lang="id"><div style="text-align: justify;"><span lang="id">* </span><span lang="id" style="font-style: italic;">Chancellor's distinguished Honor Award</span><span lang="id">, 1999</span></div></span><span lang="id"><div style="text-align: justify;"><span lang="id">* </span><span lang="id" style="font-style: italic;">Chevalier de l'Ordre des Arts et des Letters</span><span lang="id">, 1999</span></div></span><span lang="id"><div style="text-align: justify;"><span lang="id">* </span><span lang="id" style="font-style: italic;">New York Foundation for the Arts Award</span><span lang="id">, 2000</span></div></span><span lang="id"><div style="text-align: justify;"><span lang="id">* </span><span lang="id" style="font-style: italic;">Fukuoka Cultural Grand Prize</span><span lang="id"> , 2000</span></div></span><span lang="id"><div style="text-align: justify;"><span lang="id">* </span><span lang="id" style="font-style: italic;">The Norwegian Authors Union</span><span lang="id"> , 2004</span></div></span><span lang="id"><div style="text-align: justify;"><span lang="id">* </span><span lang="id" style="font-style: italic;">Centenario Pablo Neruda</span><span lang="id">, 2004</span></div></span></div><div class="MsoNormal"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><blockquote><div style="text-align: justify;"> </div></blockquote>BPM FIB UGMhttp://www.blogger.com/profile/15411370682839467591noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2230213201814542492.post-92225759364700445392011-10-22T21:33:00.000-07:002011-10-22T21:34:20.752-07:00Kinerja LEM FIB: Biasa-biasa Saja<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; line-height: 119%;"><br />
</span><br />
<span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; line-height: 119%;"><br />
</span><br />
<span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; line-height: 119%;">Lembaga Eksekutif Mahasiswa FIB</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; line-height: 119%;"> (LEM FIB)</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; line-height: 119%;"> periode 2011 telah berjalan selama 3 bulan. Apakah LEM sudah memberikan perubahan yang berart</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; line-height: 119%;">i?</span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; line-height: 119%;"> Atau mungkin justru lebih buruk? Atau ternyata, tidak ada yang peduli terhadap </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; line-height: 119%;">keberadaan </span><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; line-height: 119%;">LEM FIB</span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; line-height: 119%;">?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; line-height: 119%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; line-height: 119%;">Demi mencari tahu tentang hal itu, dilakukan survei singkat kepada para mahasiswa FIB terkait kinerja LEM 3 bulan pertama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-yO0yFE05FMQ/TqOYroelPSI/AAAAAAAAAAM/sd84ZDlwvgQ/s1600/Picture1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-yO0yFE05FMQ/TqOYroelPSI/AAAAAAAAAAM/sd84ZDlwvgQ/s400/Picture1.png" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal"><span lang="en-US"><span style="height: 174px; left: 38px; position: absolute; text-align: justify; top: 330px; width: 346px; z-index: 1;"></span><span style="height: 174px; left: 38px; position: absolute; text-align: justify; top: 330px; width: 346px; z-index: 1;"><br />
</span><span style="height: 174px; left: 38px; position: absolute; text-align: justify; top: 330px; width: 346px; z-index: 1;"><br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 118%; margin-bottom: 10.0pt; margin-right: 1.5pt; mso-pagination: widow-orphan; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: newspaper; text-justify: newspaper; text-kashida-space: 50%; text-kashida-space: 50%;"><span lang="id" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 9pt; line-height: 118%;">Dari total 80 responden, hasil terbanyak menunjukkan kinerja LEM FIB masih dianggap biasa-biasa saja. Terutama untuk temen–teman kita yang berada di Sekolah Vokasi, 15 mahasiswa jurusan Kearsipan, menyatakan bahwa kinerja LEM FIB tidak lebih baik. Mereka tidak lagi merasakan ‘kepedulian’ LEM FIB terhadap kegiatan mereka, yang kini telah terpisah menjadi bagian Sekolah Vokasi. (ALT)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div>BPM FIB UGMhttp://www.blogger.com/profile/15411370682839467591noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2230213201814542492.post-70524676869677130852011-10-22T21:28:00.000-07:002011-10-22T21:41:25.506-07:00Sastra yang Menggerakkan<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="en-US" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">“Kuliah di mana?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="en-US" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">“UGM.”</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 19px;">“Wah, keren~ Fakultas apa?”</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="en-US" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">“FIB, Ilmu Budaya.”</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 19px;">“Oh, FIB.”</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 19px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="en-US" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">Pernah mendapati dialog seperti itu? Ketika menyebut nama UGM, lawan bicara sedikit-banyak akan </span><span lang="en-US" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-style: italic; line-height: 119%;">excited</span><span lang="en-US" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">. Namun ketika menyebut FIB, reaksinya seringkali membuat patah hati. Datar, dingin, dan (mungkin) agak terkesan merendahkan. </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">Ada apa dengan FIB? Ada apa dengan sastra? Meski jurusan di FIB tidak melulu sastra mayoritas awam masih menganggap sama FIB dan Fakultas Sastra. Sastra, mengapa dipandang sebelah mata?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">Sastra seringkali dianggap sebagai gaya tulisan berbunga-bunga yang rumit dan </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-style: italic; line-height: 119%;">njelimet</span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">. Sastra diasosiasikan dengan cerita karangan yang tidak nyata., hanya untuk dinikmati keindahan bahasanya, sebagai hiburan semata. Tak heran masih banyak yang bertanya, “Apa </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-style: italic; line-height: 119%;">sih</span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;"> pentingnya sastra?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">Prof. A. Teeuw pernah mengatakan, sastra tidaklah lahir dari sebuah kekosongan budaya. Sastra merupakan potret kehidupan suatu masyarakat. Ada hubungan timbal-balik antara sastra dengan realitas sosial-budaya. Seorang penulis yang memiliki kepekaan sosial tinggi akan dapat menangkap realita dan menjadikannya inspirasi berkarya. Namun, tak berhenti sampai di sana, sastra juga bisa menjadi penggerak untuk mengubah keadaan atau cara pandang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="en-US"> <o:p></o:p></span><span lang="en-US" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">Tak sulit mencari contoh karya sastra seperti itu. Uncle’s Tom Cabin karya Harriet Stowe, misalnya. Berangkat dari keprihatinan penulisnya terhadap nasib budak kulit hitam, novel itu mampu membangkitkan gelombang protes terhadap kebijakan apartheid. Di negeri sendiri, ada Max Havelaar karya Multatuli, yang membuat gerah pemerintah kolonial. Pada masa Orde Baru, muncul sastra-sastra perlawanan sebagai bentuk ‘jeritan’ alternatif ketika jurnalisme lugas dibungkam. Pramoedya Ananta Toer, Wiji Thukul, dan Iwan Fals merupakan beberapa nama di antaranya. Larik, lirik, dan baris-baris satir karya-karya tersebut, tak dapat dipungkiri, turut andil dalam menumbangkan Orde Baru. </span><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">Fenomena serupa tak hanya terjadi di Indonesia. Beberapa waktu lalu, saat revolusi Mesir dan Tunisia, ungkapan-ungkapan para penyair banyak dijadikan jargon dan diteriakkan para demonstran.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">Lantas, apa karya sastra yang baik harus berisi protes frontal kepada penguasa? Tidak juga. Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, contohnya. Tanpa perlu bersikap frontal, potret semangat anak-anak Belitong di tengah keterbatasan itu ternyata mampu menyihir jutaan orang. Setelah tetralogi itu meledak di pasaran, Belitong pun turut bergeliat. Kebanjiran wisatawan, ekonomi masyarakat secara tidak langsung ikut terangkat. Pendidikan pun jadi lebih terperhatikan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="es-AR" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">Begitulah. Sastra dan realita adalah sebuah timbal-balik. Sastra merupakan bentuk penyikapan kritis penulis terhadap kondisi sekitarnya. Melalui sastra, mereka, kita, meneriakkan resah. Melalui sastra, mereka, kita, tidak menghakimi langsung, tetapi menggugah kesadaran untuk berubah, bahwa kita harus melakukan sesuatu. Sastra yang menggerakkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; mso-pagination: none; text-align: justify; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-word; text-justify: inter-word;"><span lang="en-US" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;">Maka, masihkah kita memandang sebelah mata pada kekuatan sastra? </span><span lang="en-US" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-weight: bold; line-height: 119%;">(SS)</span><span lang="en-US" style="font-family: 'Trebuchet MS'; line-height: 119%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div>BPM FIB UGMhttp://www.blogger.com/profile/15411370682839467591noreply@blogger.com0